Kamis, 12 Mei 2016

CERPEN HOROR


HAI semua ini cerpen saya yang sudah saya buat.....maklum lagi iseng-iseng buat cerpen genre horor.langsung aja dibaca monggo....
……..?
Pada saat itu,aku sedang berada dirumah sendirian.Ayah,ibu,dan kakaku berada diluar kota.Mereka sedang pergi kerumah nenek karena sakit.Aku tidak ikut karena aku besok akan menghadapi ujian sekolah.Pada saat itu ,tepatnya pukul 22:00 aku sedang menelpon ayahku “ayah…kapan pulang…aku sangat rindu ayah” ayah menjawab perkataanku “ia nak… besok kami semua akan pulang kerumah” “ayah.. cepat pulang… ya…. Aku kesepian disini,ayah sudah dulu ya telponnya aku mau tidur.Dada ayah..” “dada anakku” telponpun langsung kumatikan.
            Setelah aku menelpon,aku keluar dari kamar untuk mengambil segelas air putih untuk aku minum.Rumahku cukup luas sehingga agak melelahkan untuk menuju kedapur.Sesampainya didapur,aku mengambil air minum,seteguk demi seteguk aku minum.Pintu depan rumahku berbunyi,sepertinya ada seseorang yang mengetuk pintu.Aku langsung menuju pintu depan.Seiring  aku berjalan lambat laun suara ketukan pintu mulai menghilang.Detak jantungku semakin kencang.Sesampainya didepan pintu,tak ada suara ketukan.Agrenalinku berpacu dan bulu kudukku berdiri.Kuberanikan diri membuka pintu.Pelan-pelan pintu kudorong dengan perasaan takut.Tak lama terbukalah pintu.Tak kulihat seorangpun diluar.Kuberanikan diri keluar rumah.Aku menoleh kekiri dan kekanan,tak ada seorangpun.Tiba-tiba ada tangan dibahu kananku dan aku menoleh dan ternyata,pak RT yang mencoba mengerjaiku bersembunyi disemak-semak dekat teras rumahku.Akupun berkata pada pak RT “astaga… pak RT membuat saya ketakutan” pak RT menjawab “hahah….. saya hanya bercanda,adik sekarang sedang sendiri ya” “ia pak  RT,emang ada apa ya…” “saya tidak berniat menakuti adik,namun …. Di tempat kita ini telah terjadi kasus pembunuhan kemarin,adik sudah tahu bukan..?” “ia bapak” “saya sebagai RT hanya mengingatkan pada adik untuk mengunci semua yang ada dirumah ini,jangan pernah membuka pintu bila ada yang mengetuk.Untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak diinginkan” “baik pak… saya akan mendengarkan perkataan bapak tadi” “baiklah… saya permisi dulu ya” “ya pak…”pak RT lalu meninggalkanku.
Setelah itu aku masuk kerumah dan mengunci pintu depan.Kuperiksa jendela dan pintu belakangku apakah sudah terkunci atau belum.Setelah kuperiksa semua sudah terkunci.Aku menuju kamarku dan aku berbaring dikasurku.Aku ingin sekali tidur,namun masih kingat jelas kasus pembunuhan yang telah terjadi kemarin.Kucoba melupakannya dengan menonton televise.
Dua jam berlalu,aku masih asik dengan tontonan ditelevisi sehingga hamper kulupa kejadian kemarin.Setelah acara tv yang kutonton habis,aku langsung menarik selimutku dan mulai terhanyut dalam mimpi,tapi…. Aku mendengar suara ketukan pintu,namun ketukannya sangat halus.Aku tak jadi terlelap tidur sehingga aku bangun dan pergi kedepan untuk membuka pintu.Aku memegang gagang pintu.Seketika aku mengingat perataan pak RT tadi.Aku tak menjadi membuka pintu.Pada saat aku ingin pergi terdengar suara perempuan yang lembut namun suaranya seperti ketakutan “tolong…. Buka pintunya”.Setelah kudengar suaranya aku menjadi penasaran.Ku intip orang yang mengetuk pintu rumah ku dari jendela dan… ternyata benar,seorang gadis cantik berbaju putih dan membawa tas hitam. Hatiku berkata tak mungkin ini adalah pembunuh,namun aku jugamerasa mungkin saja dia adalah seorang pembunuh,dia terus-terusan megetuk pintuku dan memohon untuk dibukakan pintunya.Aku merasa iba melihatnya dan akhirnya aku ingin membuka pintu rumahku.Namun datanglah seorang lelaki berbadan besar dan kekar menghampirinya,lalu gadis itu diseret keluar.Gadis itu terus meronta-ronta untuk dilepaskan.Aku terkejut melihat hal ini.Ternyata gadis itu bukan pembunuh tetapi pria tadi yang mungkin pembunuh yang ingin membunuh gadis itu.Aku merasa bersalah,hatiku merasa bimbang apakah aku harus menolong gadis itu atau hanya dirumah,namun hati kecilku berkata aku harus menolongnya.Setelah sekian lama berfikir,akhirnya aku keluar menolong gadis malang itu.
Aku keluar melewati gerbang rumahku yang lupa aku kunci.Setelah aku berada dijalan aku melihat gadis itu masih ditarik paksa oleh lelaki tadi dari kejauhan.Kukejar mereka dengan sekuat tenagaku.Jalan raya pada saat itu sangat sepi dan tak ada seorangpun kecuali aku dan dua orang tadi.Setelah aku sampai menyusul mereka aku langsung menolak laki-laki besar itu hingga tersungkur.Aku langsung memegang tangan gadis itu lalu aku berkata padanya “ayo…kita pergi dari sini” pada saat itu aku ingin melangkah pergi tapi… laki-laki itu terbangun dan menarikku menjauh dari gadis itu “apa yang kamu lakukan  disini… lebih baik kau pergi dari sini” laki-laki itu terus-terusan menyuruhku pergi dari sinim,aku berfikir mengapa pembunuh menyuruhku pergi namun aku tak percaya,mungkin dia menyuruhku pergi agar saksi mata tidak ada,aku terus-terusan melawannya dengan berusaha menggapai tangan gadis itu dan hal yang mengejutkan terjadi,darah keluar dari dada laki-laki itu dengan deras sehingga  percikan darahnya terkena wajahku.Aku terkejut dan ketakutan,ternyata gadis yang kutolong tadi mengambil pisau yang ada ditasnya dan langsung menusukannya kelaki-laki itu.Tak lama laki-laki itu terjatuh dengan bersimbah darah.Aku tak percaya dengan hal ini.Gadis itu langsng mengeluarkan sebuah botol dari tasnya lalu memukulnya kebagian belakang kepalaku.Aku langsung jatuh pingsan.
Setelah aku sadar,aku berada dirumah sakit.Kepalaku terasa sangat sakit,pada saat aku terbangun ayah,ibu,dan kakakku berada disekitarku.Mereka tak memelik dan tak berbicara satu katapun kepadaku.Aku juga melihat daa polisi di ruanganku.Ayah,ibu dan kakakku melangkah mundur dariku.Ibu menangis dan ayah memeluk ibu,kakak memandangiku seperti tatapan tak percaya.Polisi mendekatiku dan memborgol kedua tanganku.Polisi berkata “anda kami tahan karena telah membunuh anggota kepolisian kami yang sedang menyamar untuk menyelidiki kasus pembunuhan” aku ingin berbicara namun aku terkejut…. Aku tak dapat berbicara.Mungkin karena diriku  telah dipukul benda tumpul dibagian belakang kepalaku sehingga aku tak dapat berbicara.Aku dibawa kepenjara tanpa melalui proses pengadilan karena saksi tidak ada dan barang buktti sudah mengungkapkan bahwa aku yang membunuh polisi itu,dapat dilihat dari sidik jari yang ada dipisau itu adalah sidik jariku.Entah bagaimana gadis itu menjebakku sehingga aku yang dituduh.Aku hanya bisa pasrah dalam sel ini,namun hal yang sampai sekarang kutanyakan,siapa gadis itu….?

0 komentar:

Posting Komentar