HAI semua ini cerpen saya
yang sudah saya buat.....maklum lagi iseng-iseng buat cerpen genre
horor.langsung aja dibaca monggo....
……..?
Pada saat
itu,aku sedang berada dirumah sendirian.Ayah,ibu,dan kakaku berada diluar
kota.Mereka sedang pergi kerumah nenek karena sakit.Aku tidak ikut karena aku
besok akan menghadapi ujian sekolah.Pada saat itu ,tepatnya pukul 22:00 aku
sedang menelpon ayahku “ayah…kapan pulang…aku sangat rindu ayah” ayah menjawab
perkataanku “ia nak… besok kami semua akan pulang kerumah” “ayah.. cepat
pulang… ya…. Aku kesepian disini,ayah sudah dulu ya telponnya aku mau
tidur.Dada ayah..” “dada anakku” telponpun langsung kumatikan.
Setelah aku menelpon,aku keluar dari
kamar untuk mengambil segelas air putih untuk aku minum.Rumahku cukup luas
sehingga agak melelahkan untuk menuju kedapur.Sesampainya didapur,aku mengambil
air minum,seteguk demi seteguk aku minum.Pintu depan rumahku berbunyi,sepertinya
ada seseorang yang mengetuk pintu.Aku langsung menuju pintu depan.Seiring aku berjalan lambat laun suara ketukan pintu
mulai menghilang.Detak jantungku semakin kencang.Sesampainya didepan pintu,tak
ada suara ketukan.Agrenalinku berpacu dan bulu kudukku berdiri.Kuberanikan diri
membuka pintu.Pelan-pelan pintu kudorong dengan perasaan takut.Tak lama
terbukalah pintu.Tak kulihat seorangpun diluar.Kuberanikan diri keluar
rumah.Aku menoleh kekiri dan kekanan,tak ada seorangpun.Tiba-tiba ada tangan
dibahu kananku dan aku menoleh dan ternyata,pak RT yang mencoba mengerjaiku
bersembunyi disemak-semak dekat teras rumahku.Akupun berkata pada pak RT
“astaga… pak RT membuat saya ketakutan” pak RT menjawab “hahah….. saya hanya
bercanda,adik sekarang sedang sendiri ya” “ia pak RT,emang ada apa ya…” “saya tidak berniat
menakuti adik,namun …. Di tempat kita ini telah terjadi kasus pembunuhan
kemarin,adik sudah tahu bukan..?” “ia bapak” “saya sebagai RT hanya
mengingatkan pada adik untuk mengunci semua yang ada dirumah ini,jangan pernah
membuka pintu bila ada yang mengetuk.Untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak
diinginkan” “baik pak… saya akan mendengarkan perkataan bapak tadi” “baiklah…
saya permisi dulu ya” “ya pak…”pak RT lalu meninggalkanku.
Setelah
itu aku masuk kerumah dan mengunci pintu depan.Kuperiksa jendela dan pintu
belakangku apakah sudah terkunci atau belum.Setelah kuperiksa semua sudah
terkunci.Aku menuju kamarku dan aku berbaring dikasurku.Aku ingin sekali
tidur,namun masih kingat jelas kasus pembunuhan yang telah terjadi
kemarin.Kucoba melupakannya dengan menonton televise.
Dua
jam berlalu,aku masih asik dengan tontonan ditelevisi sehingga hamper kulupa
kejadian kemarin.Setelah acara tv yang kutonton habis,aku langsung menarik
selimutku dan mulai terhanyut dalam mimpi,tapi…. Aku mendengar suara ketukan
pintu,namun ketukannya sangat halus.Aku tak jadi terlelap tidur sehingga aku
bangun dan pergi kedepan untuk membuka pintu.Aku memegang gagang pintu.Seketika
aku mengingat perataan pak RT tadi.Aku tak menjadi membuka pintu.Pada saat aku
ingin pergi terdengar suara perempuan yang lembut namun suaranya seperti
ketakutan “tolong…. Buka pintunya”.Setelah kudengar suaranya aku menjadi
penasaran.Ku intip orang yang mengetuk pintu rumah ku dari jendela dan…
ternyata benar,seorang gadis cantik berbaju putih dan membawa tas hitam. Hatiku
berkata tak mungkin ini adalah pembunuh,namun aku jugamerasa mungkin saja dia
adalah seorang pembunuh,dia terus-terusan megetuk pintuku dan memohon untuk
dibukakan pintunya.Aku merasa iba melihatnya dan akhirnya aku ingin membuka
pintu rumahku.Namun datanglah seorang lelaki berbadan besar dan kekar
menghampirinya,lalu gadis itu diseret keluar.Gadis itu terus meronta-ronta
untuk dilepaskan.Aku terkejut melihat hal ini.Ternyata gadis itu bukan pembunuh
tetapi pria tadi yang mungkin pembunuh yang ingin membunuh gadis itu.Aku merasa
bersalah,hatiku merasa bimbang apakah aku harus menolong gadis itu atau hanya
dirumah,namun hati kecilku berkata aku harus menolongnya.Setelah sekian lama
berfikir,akhirnya aku keluar menolong gadis malang itu.
Aku
keluar melewati gerbang rumahku yang lupa aku kunci.Setelah aku berada dijalan
aku melihat gadis itu masih ditarik paksa oleh lelaki tadi dari
kejauhan.Kukejar mereka dengan sekuat tenagaku.Jalan raya pada saat itu sangat
sepi dan tak ada seorangpun kecuali aku dan dua orang tadi.Setelah aku sampai
menyusul mereka aku langsung menolak laki-laki besar itu hingga tersungkur.Aku
langsung memegang tangan gadis itu lalu aku berkata padanya “ayo…kita pergi
dari sini” pada saat itu aku ingin melangkah pergi tapi… laki-laki itu
terbangun dan menarikku menjauh dari gadis itu “apa yang kamu lakukan disini… lebih baik kau pergi dari sini” laki-laki
itu terus-terusan menyuruhku pergi dari sinim,aku berfikir mengapa pembunuh
menyuruhku pergi namun aku tak percaya,mungkin dia menyuruhku pergi agar saksi
mata tidak ada,aku terus-terusan melawannya dengan berusaha menggapai tangan
gadis itu dan hal yang mengejutkan terjadi,darah keluar dari dada laki-laki itu
dengan deras sehingga percikan darahnya
terkena wajahku.Aku terkejut dan ketakutan,ternyata gadis yang kutolong tadi
mengambil pisau yang ada ditasnya dan langsung menusukannya kelaki-laki itu.Tak
lama laki-laki itu terjatuh dengan bersimbah darah.Aku tak percaya dengan hal
ini.Gadis itu langsng mengeluarkan sebuah botol dari tasnya lalu memukulnya
kebagian belakang kepalaku.Aku langsung jatuh pingsan.
Setelah
aku sadar,aku berada dirumah sakit.Kepalaku terasa sangat sakit,pada saat aku
terbangun ayah,ibu,dan kakakku berada disekitarku.Mereka tak memelik dan tak
berbicara satu katapun kepadaku.Aku juga melihat daa polisi di
ruanganku.Ayah,ibu dan kakakku melangkah mundur dariku.Ibu menangis dan ayah
memeluk ibu,kakak memandangiku seperti tatapan tak percaya.Polisi mendekatiku
dan memborgol kedua tanganku.Polisi berkata “anda kami tahan karena telah
membunuh anggota kepolisian kami yang sedang menyamar untuk menyelidiki kasus
pembunuhan” aku ingin berbicara namun aku terkejut…. Aku tak dapat
berbicara.Mungkin karena diriku telah
dipukul benda tumpul dibagian belakang kepalaku sehingga aku tak dapat
berbicara.Aku dibawa kepenjara tanpa melalui proses pengadilan karena saksi
tidak ada dan barang buktti sudah mengungkapkan bahwa aku yang membunuh polisi
itu,dapat dilihat dari sidik jari yang ada dipisau itu adalah sidik
jariku.Entah bagaimana gadis itu menjebakku sehingga aku yang dituduh.Aku hanya
bisa pasrah dalam sel ini,namun hal yang sampai sekarang kutanyakan,siapa gadis
itu….?
0 komentar:
Posting Komentar